Outboun Bersama Santri Putra
Keseruan Outboun Bersama Santri MU
Outboun adalah salah satu kegiatan yang ada di SMP –SMA Al-Qur’an Miftahul Ulum yang berada di Bukit Kemuning Lampung Utara. Biasanya di adakan satu tahun sekali setiap ajaran baru (kenaikan kelas ). Kegiatan outbond di adakan selama empat hari empat malam. Dua hari santri putri dan dua hari santri putra.
Seluruh santri wajib mengikuti kegiatan outbound bersama guru pendamping. Masing” guru pendamping mepunyai tugasnya, yaitu mendampingi kelas yang di amanahkan. Alhamdulilah saya medapat amanah untuk mendampingi kelas 11 putra selama dua hari dua malam.
Kegiata hari pertama adalah di isi dengan materi tentang kegiatan peguatan tentang adab kepada cinta Allah dan Rohsul, guru, orang tua, kedisimplinan dan lain-lain. Di sore harinya di isi dengan kegiatan berkemah di Gor lampangan MU. Santri masing” mendirikan tendanya sesuai dengan kelompok perkelasnya.
Santri sangat antusias medirikan tenda, dengan mengambil bambu” yang berada di sekitar halaman yang sudah di sediakan oleh petugas. Kemudian santri mulai kegiatan tali menali untuk memasang tenda, menyiapka terpal untuk tenda dan alas lantai. Setelah selesai mendirikn tenda, seluruh santri putra makan bersama dengan dewan guru pendampingnya. Setelah itu seluruh santri putra sholat berjama’ah dengan tertip dan rapih.
Selanjutnya santri mengikuti kegiatan meteri sebuah permainan bersama Pak Redho membuat lingkran besar denga saling berpegangan tangan dengan erat. Kemudian masing- masing santri di beri pertanya’an teka teki untuk di jawab, cara menjawabnya adalah dengan cara menujuk tangan paling awal. Ketika santri bisa menjawab dengan tepat mereka medapatkan reword yaitu berupa coklat. Dengan permainan ini akan menguji seberapa focus kita medengarkan dan memperhatikan guru sa’at berbicara. Juga permainan ini dapat meningkatkan kecerdasan anak.
Hari keduanya kegiatan di luar pondok bersama ustadz sugeng dan ustadz Insiroh jalan jalan santai bersama santri dan guru, pergi ke sungai di tengah malam hari, Sekitar pukul 02.00 pm. Sebelum jalan seluruh santri di beri arahan terlebih dahulu. Mengecek kelengkapan kelompok,mengecek air minum, kelengkapan seragam. Selajutnya di berikan arahan untuk tetap waspada dimanapun dan kapanpun. Serta sebelum berangkat membaca doa terlebih dahulu bersama-sama. Setelah itu mengikuti pemanasan otot agat tidak cendera ketika berjalan jarak cukup jauh.
Selanjutnya,Seluruh santri putra sudah lengkap dan rapih untuk berangkat. Sayapun mengikuti di belakang santri kelasa sebelas putra untuk mendampinginya. Yang wajib membawa senter andalah hanya pendamping saja. Tetapi karena saya lupa membawa senter, beruntungnya ada satu santri yang membawa senter rasanya lega minimal ada cahaya di malam hari. Di perjalanan santri kelas sebeles putra sangatlah antusia dengan outboud di malam hari, tidak ada rasa takut sedikitpun di matanya. Mereka dengan antusianya dengan jalan cepat” entah itu perasa’an saya atau emang mereka jalanya cepat. Tiba – tiba ada suara lolongan anjing di pingir parit besar di belakang gubuk penduduk.
Saya sangatlah ketakutan tetapi berbeda dengan santri putra ini dengan cekatan mereka mengambil batu untuk di lemparinya. Alhamdulilahnya ajing pun pergi dan suara lolongan semakin kecil. Seletah itu kami melanjutkan perjalanan kembali, kami pun mengobrol di sepajang perjalan. Eeehhh tiba tiba saya jatuh karena jalanya gelap dan saya tergelicir di turunan. Sakit tidaklah seberapa tapi malunya yang gak akan di lupa’in. Mana banyak santri” alhamdulilahnya di tolongin dengan santri. Ada salah satu anak yang membatu menuntun jalan yaitu Jamil. Nama panjangnya adalah Muhamad Jammil dia adalah santri yang suka membantu, rahmah dan pintar akademik maupun agamnya.
Kami pun melajutkan perjalan kembali, tiba” ada kawat berduri. Si jammil membawa senter, dia dengan siap siaganya, bunda awas ada kawat berduri takunya bunda jatuh lagi. Dengan rasa malunya saya mejawab iya milll terimah kasih. Tidak lama kemudian, kami pun sampai tujuan dengan selamat, setelah sampai kami langsung mengambil air wudu untuk sholat tahajud dan sholat shubuh berjama’ah. Sebelum mengambil air wudu, seluruh dewan guru pedamping dan seluruh santri putra menyiapkan tempat untuk sholat berjama’ah di alam terbuka dengan gericik ari yang mengalir,angin sepoi” dan suara burung”.
Setelah sholat kami menuggu pagi hari di bawah bambu” yang rimbun, sayapun mengobrol dengan anak kelas sebelas putra. Alhamdulilah dengan soleh si Bintang insiative membawa sajadah untuk saya untuk duduk. Dan kirom insiative cerita tetang perjalan dia selama sekolah di mu dari smp sampai kelas sebelas.